Kamis, 17 Desember 2009

Mengembalikan Citra Wanita


Orang-orang kafir terus-menerus melancarkan serangannya melawan Islam dan
kaum Muslimin, juga mengadopsi strategi baru yang didisain untuk menghancurkan
pemikiran wanita Muslimah dengan tujuan untuk menghancurkannya dan
keluarganya. Rasulullah SAW menginformasikan kepada kita bahwa wanita
Muslimah adalah tulang punggung Ummat, namun orang-orang kafir terus
menyusupi pemikiran wanita Muslimah dan telah mengubah pandangan mereka dari
yang seharusnya selalu bersandar kepada perintah dan larangan Allah SWT.
Ada banyak musuh-musuh kaum Muslimah yang mengikuti syetan sampai Yahudi,
Nasrani, Musyrikin dan kaum sekularis, yang membawa tujuan yang sama yaitu
meracuni pemikirannya dengan kotoran dan propaganda bahwa mereka harus seperti
wanita Barat pada hari ini. Di bawah embel-embel kebebasan, wanita Muslimah
dimangsa oleh media dan berbagai institut pendidikan seperti halnya kurikulum
nasional. Dengan ini, beberapa strategi dan alat digunakan sebagai konspirasi untuk
meracuni pemikirannya dengan begitu dia tidak lagi senang dengan tugas utamanya,
sebagai seorang ibu atau ibu rumah tangga; tetapi dia ingin menjadi korban
penghinaan, pelecehan, dan keburukan di masyarakat sekarang dimana dia tinggal.

Konspirasi Melawan Wanita Muslimah

Majalah baru telah diperkenalkan dengan tujuan mengganti model (idola) yang
sholehah, seperti Shahaabiyat (para sahabat wanita) dengan bintang pop dan model
cat walk saat ini. Majalah-majalah yang sama juga mempromosikan industri
kosmetik dan ide-ide seperti kecantikan, fashion dan kesuksesan wanita karir , dan
membawa ide-ide yang bertolak belakang dengan Islam.
Mereka bertujuan untuk menghancurkan gambaran dari suami Muslim dan
membandingkannya dengan orang-orang Barat. Mereka mempromosikan suami
Muslim sebagai salah satu orang yang membolehkan suaminya untuk mempunyai
sebuah kehidupan dan menganggapnya kuno dan ketinggalan zaman, menyatakan
bahwa pemikiran dan pandangannya sudah tidak mempunyai nilai sosial di
kehidupan sekarang. Sedikit yang menyadari bahwa wanita Muslimah sesungguhnya
telah benar-benar memahami hadits yang berbunyi:
Istri yang diridhoi olehNya adalah ketika dia mati bisa ke surga melalui semua
pintu yang dia inginkan.
Orang-orang kafir telah mendisain program untuk menjadikan wanita Muslimah
masuk ke dalam tendensi pendidikan, sebuah edukasi yang fokus pada kebaratan
dan jalan untuk mengadopsi kebudayaan-kebudayaannya terhubung langsung dengan
keimanannya; selanjutnya, identitasnya bisa menjadi sama dengan orang-orang atau
wanita kafir, dan jika itu terjadi, maka dia jelas menunjukkan kelemahan imannya.
Rasulullah SAW menginformasikan kepada kita bahwa,
Dia bukan golongan kami yang mengikuti Kuffar (Orang-orang kafir).
Mereka menggunakan sabun untuk mengaburkan pemikiran wanita Muslimah
dengan tujuan untuk menjadikan dia seorang yang materialistis. Mereka bahkan
memperpanjang untuk mengartikan sabun ini ke dalam bahasa yang wanita
Muslimah mengerti dalam bagian dunia yang berbeda.
Ibu rumah tangga ditawarkan alternatif yang lebih baik seperti pendidikan dan
entertaimen dan dijamin bahwa entertaimen ini tidak berdasarkan syari ah. Sebagai
contoh pergaulan bebas yang lazim pada saat alternatif itu ditawarkan. Muslimah
selanjutnya, akan memahami perkataan Nabi SAW ketika beliau berkata,
Wahai kaum laki-laki dan perempuan, pisahkan diri kalian; tidak diperbolehkan
bagi kalian berada di tempat yang sama."
Wanita Muslimah diinformasikan tentang hak mereka di Barat dan mengatakan
bagaimana mereka menjadi wanita bebas dan mereka seharusnya tidak seperti budak.
Namun, bagaimana ini bisa menjadi mungkin ketika Muslim, mengabaikan apakah
mereka pria dan wanita, adalah seorang hamba Allah?
Muslimah didorong untuk menyerukan persamaan dengan laki-laki dan dia sering
mengatakan bahwa agama yang mengajarkannya. Namun, Muwahhidah (seorang
wanita dengan tauhid yang lurus) sejati akan mengetahui bahwa jika Penciptanya
telah memutuskan sesuatu maka dia akan menaati dengan ikhlas sebagaimana yang
dia pahami dari Al-Qur an Surah 33, ayat 36:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.
Mereka melukiskan gambaran ibu rumah tangga menjadi rendah dan menyoroti
wanita Barat modern. Mereka juga mencoba untuk menanamkan dalam benak
mereka bahwa dia tidak membutuhkan perlidungan dari laki-laki manapun dan
bahwa ayah atau suaminya bukanlah amir (pemimpin) nya tetapi seseorang yang
sama seperti dirinya.
Mereka berkata kepada Muslimah bahwa Muslim laki-laki sangat menindas dan
akhirnya Islam menyalahkan perbuatannya menurut kepercayaannya. Mereka gagal
membedakan anatara kultur, tradisi dan Dien, dan mempromosikan Islam sebagai
sebuah penindasan jalan hidup yang didisain untuk menekan kebutuhan wanita
dengan menaikkan derajat pria.
Wanita diajarkan untuk masuk ke dalam pusat kebugaran dan gimnasium kemudian
menceritakan bahwa tubuh yang ramping itu menarik selanjutnya menghalangi
mereka dari kebutuhan anak karena mereka menjadi lebih tertarik memelihara jarijari
mereka. Namun, Muslimah sejati akan mengetahui bahwa Rasulullah SAW telah
berkata kepada kita bahwa Dia SAW merasa bangga kepada wanita yang pada hari
pengadilan yang menikah dan merawat anak-anak mereka, dan dia masih bisa
merawat tubuhnya walaupun melakukan ini!
Walaupun hanya sedikit contoh yang telah disoroti di atas, itu menjadi bukti bahwa
orang-orang kafir telah mempersiapkan untuk berbuat apa saja untuk mempengaruhi
pemikiran Muslimah dengan konspirasi mereka juga agenda busuk yang terus
dilancarkan. Namun Muslimah sejati akan berpandangan lurus melewati kebohongan
dan pandangan yang salah ini selanjutnya akan memahami realitas bahwa tidak ada
ideologi di muka bumi ini dan tidak ada sekolah saat ini yang menghormati wanita
Muslimah seperti Islam melakukannya.
Dia akan memahami dan dengan kuat yakin bahwa Syari ah melindunginya seperti
seorang Ibu, anak perempuan, istri, bibi dan sebagainya dan Allah SWT telah
memuliakannya dan meberikannya kedudukan yang tinggi di dunia. Dia tidak akan
kalah terhadap keinginan-keinginan non-Muslim dan akan terus taat kepada Allah
SWT di semua aspek kehidupannya, menjadi seperti ini baik dalam kehidupan
pribadinya maupun kehidupan sosialnya, dan akan terus meninggikan Kalimah Allah
SWT.
Rasulullah SAW bersabda tentang seorang wanita Muslimah,
Seluruh dunia adalah perhiasaan, dan sebaik-baik perhiasan di dunia adalah wanita
yang sholeh.

Jumat, 06 November 2009

>SEBAB YANG MELAPANGKAN DADA<

Sebab yang paling agung yang melapangkan dada adalah TAUHID. Sifat lapang dada seseorang sangat bergantung sejauh mana kesempurnaan, kekuatan, dan pertambahan tauhid dalam dirinya. Allahu ta'ala berfirman:

"Maka apakah orang orang yang dilapangkan Allah hatinya untuk (menerima)agama islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabbnya" (Az Zumar 22)


Hidayah dan Tauhid merupakan sebab terbesar yang melapangkan dada. Syirik dan kesesatan adalah sebab paling utama yang menyesakkan dan menyempitkan dada.
Diantara sebab yang melapangkan dada adalah cahaya yang dicampakan Allah dalam hati seorang hamba yaitu cahaya keimanan.Sesungguhnya ia melapangkan dada dan meluaskan serta menggembirakan hati. Jika cahaya ini hilang dari hati seorang hamba maka hatinya menjadi sempit dan sesak, Jadilah ia berada pada penjara sangat sempit dan sulit.


Perkara lain yang melapangkan dada adalah ilmu. Sesungguhnya ilmu dapat melapangkan dada dan meluaskannya hingga lebih luas daripada dunia. Sedang kebodohan mengakibatkan kesempitan, keterbatasan, dan kungkungan. Setiap kali ilmu seseorang bertambah maka dadanya semakin lapang dan luas. Namun hal ini tidak berlaku bagi semua ilmu.Akan tetapi hanya ilmu yang diwarisi dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam, yaitu ilmu yang bermanfaat. Orang orang yang memilikinya adalah manusia paling lapang dada, sangat terbuka hati, lebih bagus akhlaq dan terbaik dalam kehidupan.


Faktor lain yang melapangkan dada adalah kembali kepada Allah ta'ala mencintaiNya dengan sepenuh hati, menghadapNya, merasa nikmat dengan beribadah kepadaNya. Tidak ada sesuatu yang lebih melapangkan dada seseorang daripada hal itu. Hingga terkadang seorang berkata "Jika aku berada disurga dalam kondisi seperti ini maka sungguh aku berada dalam kehidupan yang baik" Kecintaan memiliki pengaruh sangat ajaib dalam melapangkan dada, menyucikan jiwa dan menenangkan hati. Takkan mengetahuinya kecuali mereka yang pernah merasakannya. Setiap kali kecintaan menguat dan keras maka dada semakin terbuka dan lapang. Dada yang demikian tidak menjadi sempit kecuali bila melihat mereka yang lalai dan jauh dari hal tersebut. Melihat mereka menyakitkan mata baginya dan berinteraksi dengan mereka adalah demam bagi ruhnya.


Diantara perkara yang menyempitkan dada adalah berpaling dari Allah ta'ala mengaitkan hati dengan selainNya, lalai berdzikir padaNya, dan mencintai selainNya. Sebab siapa yang mencintai sesuatau selain Allah ta'ala niscaya akan disiksa dengan hal itu. Hatinya dipenjara dalam mencintai perkara tersebut. Tidak ada dipermukaan bumi ini yang lebih sengsara, lebih keras perasaan, lebih menderita dalam kehidupan, dan lebih lelah hati darinya.


Diantara sebab yang melapangkan dada adalah senantiasa berdzikir dalam segal keadaan dan tempat. Dzikir memiliki pengaruh ajaib dalam melapangkan dada dan kenikmatan hati. Sementara kelalaian memiliki pengaruh ajaib pula dalam menyempitkan hait, mengungkung, dan menyiksanya.
Diantaranya pula adalah berbuat baik kepada manusia, memberi manfaat bagi mereka dengan sagala yang mungkin dilakukannya, baik berupa harta, kedudukan , manfaat fisik, dan segala jenid kebaikan. Orang dermawan dan senang berbuat bauk adalah manusia lapang dadanya, paling suci jiwanya dan paling nikmat hatinya. Sedangkan orang yang kikir yang tidak ada padanya kebaikan adalah manusia paling sempit dadanya, paling sengsara kehidupannya, dan paling besar kegundahan serta kegelisahannya.


Diantara sebab yang melapangkan dada adalah keberanian, Sesungguhnya keberanian memliki dada alapang jiwa besar dan hati luas. Adapaun pengecut adalah manusia paling sempit dadanya serta paling terbelunggu hatinya. Tidak ada kesenangan serta kegembiraan baginya dan tidak adapula kelezatan.


Termasuk perkara yang mealapangkan dada adalah mengeluarkan kotoran hati berupa sifat sifat tercela yang m,enyebabkan kesempitan hati dan siksaannya. Menghalangi antra hati dengan kesembuhannya. Sesungguhnya seseorang bila melakukan sebab sebab yang melapangkan dadanya dan tidak mengeluarkan sifat sifat tercela itu dari hatinya, maka ia idak mendapatkan faidah memuaskan dari dadanya yang lapang, bahkan ia hanya akan memiliki dua perkara yang saling kontradiksi dalam hatinya, dan perkara paling dominan itulah yang menguasainya
Sebab sebab lain yang juga melapangkan dada adalah meninggalkan kelebihan melihat, berbicara, mendengar, bergaul, makan, dan tidur. Sebab kelebihan dalam hal hal tersebut akan melahirkan rasa sakit, risau dan gelisah dalam hati, ia akan membatasi hati, mengungkungnya dan menyiksanya.
Bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam adalah manusia paling sempurna dalam segala sifat yang melahirkan lapang dada, keluasan hati, kesejukan mata dan kehidupan ruh. Beliau adalah manusia paling sempurna dalam sifat lapang dada dan kehidupan ini serta kesejukan mata.
Lalu manusia yang sempurna dalam mengikuti beliau shalallahu 'alaihi wassalam, maka dialah orang yang peling sempurna merasakan lapang dada, kelezatan dan keejukan mata.


Sejauh mana seorang hamba mengikuti Nabi shalallahu 'alaihi wassalam maka sejauh itu pula yang didapatkannya dari rasa lapang, kesejukan mata, dan kelezatan ruhnya.
Beliau shalallahu 'alaihi wassalam berada diatas puncak kesempurnaan sifat lapang dada , ketinggian nama, dan pelepasan beban dosa. Adapun bagian umatnya dari hal hal itu sesuai dengan sikap mereka dalam mengikuti beliau shalallahu 'alaihi wassalam - wallahu musta'an-
Demikian pula bagian para pengikut beliau shalallahu 'alaihi wassalam dari pemeliharaan Allah ta'ala dari perlindunganNya, pengukuhanNya dan pergolonganNya untuk mereka, semuanya sesuai sikap mereka dalam mengikuti Nabi shalallahu 'alaihi wassalam Ada yang mengambil bagian yang sedikit dan ada pula yang mengambil bagian yang banyak. Barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah memuji Allah ta'ala. Dan barangsiapa mendapatkan selain itu, janganlah mencela selain dirinya sendiri.


(Disadur dengan perubahan dari Zadul Ma'ad jilid 2, karya Ibnu Qoyim Al Jauziyah dengan tahqiq Syeikh Abdul Qadir Al Arna'uth dan Syaikh Syu'aib Al Arna'uth, penerbit Griya Ilmu, cetakan pertama Februari 2007)
Sumber : Situs Assunnah

Kamis, 29 Oktober 2009

AURAT AKHWAT

Rasululloh SAW bersabda: "Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim)
Wanita-wanita yang digambarkan Rasul dalam hadis di atas sekarang banyak sekali kita lihat. Bahkan itu sudah menjadi sesuatu yang mentradisi dan dianggap lumrah. Mereka adalah wanita-wanita yang memakai pakaian tapi telanjang. Sebab pakaian yang mereka kenakan tak dapat menutupi apa yang ALLOH SWT perintahkan untuk ditutupi.
Budaya barat adalah penyebab fenomena ini. Sebab pakaian yang tak layak tersebut bukanlah merupakan budaya masyarakat Islam dan tidak pula dikenal dalam tradisi masyarakat kita. Namun itu adalah hal baru yang lantas diterima tanpa dikritisi. Tidak pula itu diuji dengan pertanyaan, bolehkah ini menurut agama, atau baikkah ini bagi kita dan pertanyaan lain yang senada. Boleh jadi karena perasaan rendah diri yang akut dan silau terhadap kemajuan barat dalam beberapa hal akhirnya banyak di antara kita yang menerima budaya barat dengan mata tertutup (atau sengaja menutup mata).
Namun di sana kita juga melihat fajar yang mulai terbit. Kesadaran untuk kembali kepada budaya kita sendiri (baca: budaya berpakaian islami) mulai tumbuh. Betapa sekarang kita banyak melihat indahnya kibaran jilbab di mana-mana. Di kampus, di sekolah, di pasar dan bahkan di terminal-terminal. Malah di beberapa negara barat (Inggris dan Jerman misalnya) muslimah-muslimah pemakai jilbab tak lagi sulit ditemukan. (tambahan dariku) Meski di Perancis malah terjadi sebaliknya, ada pelarangan penggunaan jilbab walau sudah tidak terlalu banyak perdebatan lagi.
Jelasnya saat ini sudah tak ada lagi larangan untuk mengenakan busana dan pakaian yang menutup aurat. Permasalahannya, apakah jaminan kebebasan ini kemudian segera disambut oleh para muslimah kita dengan segera kembali mengenakan pakaian takwa itu atau tidak. Yang pasti alasan dilarang oleh si ini dan si itu kini tak berlaku lagi.
AURAT WANITA DAN HUKUM MENUTUPNYA
Aurat wanita yang tak boleh terlihat di hadapan laki-laki lain (selain suami dan mahramnya) adalah seluruh anggota badannya kecuali wajah dan telapak tangan. Yang menjadi dasar hal ini adalah:
1. Al-Quran surat Annur(24):31
"Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (Ind: jilbab)nya ke dadanya"
Keterangan :
Ayat ini menegaskan empat hal:
a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh ALLOH SWT.
b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak. Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab jika perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada. Sekarang marilah kita perhatikan penafsiran para sahabat dan ulama terhadap kata "kecuali yang biasa nampak" dalam ayat tersebut. Menurut Ibnu Umar RA. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan. Begitu pula menurut Imam Auzai dan Ibnu Abbas RA. Hanya saja beliau (Ibnu Abbas) menambahkan cincin dalam golongan ini. Ibnu Mas'ud RA. mengatakan maksud kata tersebut adalah pakaian dan jilbab. Said bin Jubair RA. mengatakan maksudnya adalah pakaian dan wajah. Dari penafsiran para sahabat dan para ulama ini jelaslah bahwa yang boleh tampak dari tubuh seorang wanita adalah wajah dan kedua telapak tangan. Selebihnya hanyalah pakaian luarnya saja.
d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada. Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk aurat yang harus ditutup. Berarti tidak cukup hanya dengan menutupkan jilbab pada kepala saja dan ujungnya diikatkan ke belakang. Tapi ujung jilbab tersebut harus dibiarkan terjuntai menutupi dada.
2. Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata:"Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini," sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
Keterangan :
Hadis ini menunjukkan dua hal:
a. Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.
b. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat.
Dari kedua dalil di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa. Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat solat saja namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya.
Selain kedua dalil di atas masih ada dalil-dalil lain yang menegaskan akan kewajiban menutup aurat ini:
1. Dari Al-Qur'an:
a. "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu melakukan tabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliyyah dahulu" (Qs. Al-Ahzab: 33).
Keterangan:
Tabarruj adalah perilaku mengumbar aurat atau tidak menutup bagian tubuh yang wajib untuk ditutup. Fenomena mengumbar aurat ini adalah merupakan perilaku jahiliyyah. Bahkan diriwayatkan bahwa ritual haji pada zaman jahiliyyah mengharuskan seseorang thawaf mengelilingi ka'bah dalam keadaan bugil tanpa memandang apakah itu lelaki atau perempuan.
Konteks ayat di atas adalah ditujukan untuk istri-istri Rasululloh SAW. Namun keumuman ayat ini mencakup seluruh wanita muslimah. Kaidah ilmu ushul fiqh mengatakan: "Yang dijadikan pedoman adalah keumuman lafadz sebuah dalil dan bukan kekhususan sebab munculnya dalil tersebut (al ibratu bi umumil lafdzi la bikhususis sabab).
b. "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan ALLOH SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Al-Ahzab: 59).
Keterangan:
Jilbab dalam bahasa Arab berarti pakaian yang menutupi seluruh tubuh (pakaian kurung), bukan berarti jilbab dalam bahasa kita (lihat arti kata khimar di atas). Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh adalah kewajiban setiap mukminah dan merupakan tanda keimanan mereka.
2. Hadis Rasululloh SAW, bahwasanya beliau bersabda:
"Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim)
Keterangan:
Hadis ini menjelaskan tentang ancaman bagi wanita-wanita yang membuka dan memamerkan auratnya. Yaitu siksaan api neraka. Ini menunjukkan bahwa pamer aurat dan "buka-bukaan" adalah dosa besar. Sebab perbuatan-perbuatan yang dilaknat oleh ALLOH SWT atau Rasul-Nya dan yang diancam dengan sangsi duniawi (qishas, rajam, potong tangan dll) atau azab neraka adalah dosa besar.

Senin, 26 Oktober 2009

MISSILE

USAH CEMAS DI HARI TUA
Album : Kasih Sayang
Munsyid : Missile



Kau pancarkan cahaya
Menebarkan benih permata
Penerang setiap langkah
Menuju yang kuasa

Lelah yang tersimpan
Dan senyum yang kau tawarkan
Penuh kasih dan saying
Saat kau mampu dimasa yang silam

Reff :
Kini apalah daya
Usah kau basuh wajahmu
Shalatlah semampumu
Tuhan Maha Tahu

Nyenyakkan slalu tidurmu
Kupergi setelah bunga tidurmu tiba
Di hari yang telah dijanjikan Tuhan nanti

Kini hanya senyuman tanda kau bangga
Berlinang air mata
Tanda kau bahagia

Usah kau cemas di hari tua
Ku kan slalu bersamamu
Bersamamu



HATI TAK SECANTIK WAJAHMU
Album : Kasih Sayang
Munsyid : Missile
http://liriknasyid.com


Pandanglah saat ia di Depanmu
Sempurna wujud mahluk mulia
Teduh dan penuh pesona
Kau kan ingin mengenalnya

Ikuti langkah lampahnya
Akan nampak wujud mahluk yang hina
Menusuk dan kecewa
Kau kan sesali mengenalnya

Reff :
Sayang
Hatimu tak secantik wajahmu
Cantikmu adalah cobaan untukmu
Sayang
Buatlah hatimu seperti wajahmu
Cantikmu adalah derita untukmu

Andai hatimu secantik wajahmu

Hati-hatilah dengan kelebihan yang kau miliki
Jangan sampai penghuni langit dan bumi melaknat
Karena kesombonganmu

MENEBAR SENYUMAN
Album : Kasih Sayang
Munsyid : Missile
http://liriknasyid.com


Tebarkanlah senyuman
Sejukkan nuansa insane
Redamkan kemarahan
Maafkan segala kesalahan

Hadapilah cobaan
Yakinkan satu jalan
Percayakan pertolongan
Tuk insane yang lurus di jalan-Nya

Reff :
Hidup kan terasa indah
Dengan segala rahmat-Nya
Hidup kan terasa mudah
Dengan segala pertolongan-Nya

Lihatlah masa depan
Wujudkan satu impian
Raihlah kemenangan
Yang telah lama dinantikan


DOA DAN ASA
Album : Kasih Sayang
Munsyid : Missile
http://liriknasyid.com


Hidupku bagaikan langit tak berbintang
Amalku layaknya rumah tak bertiang
Seperti kabut dimalam hari
Itulah gambaran hati
Seperti kabut dimalam hari
Itulah gambaran hati

Reff :
Ya Tuhan tuntunlah langkahku
Tuk menuju jalanMu itu
Ya Tuhan jadikanlah aku
Hamba yang mengisi surgaMu

Kuingin tahu jalan menujuMu
Karma petunjukMu ku bias menempuhnya
Inginku rasakan nikmatnya surgaMu
Tapi tak mungkin tanpa kasih dan sayangMu
Inginku rasakan nikmatnyap surgaMu
Tapi tak mungkin tanpa kasih dan sayangMu

Kau pelita dalam hidupku
Yang memberi cahaya digelap malam
Kau adalah tumpuanku
Yang memberi harapan kesetiap insan

Kasih dan sayangmu

Jumat, 02 Oktober 2009

Seandainya itu sebuah surat untukku




Assalamu?alaikum…


apa kabar buat calon suamiku. Semoga Allah sentiasa
merahmati dan memberkati dirimu yang tidak pernah kutemui, namun doaku tidak
pernah putus mengiringi setiap langkahmu demi meraih keridhaanNya
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Seindah perhiasan dunia adalah wanita yang
solehah,"
Alhamdulillah, itulah anjuran Islam melalui Rasulullah SAW yang kita cintai.
Pilihlah wanita yang mampu menyejukkan pandanganmu dan juga rumah tangga
muslim yang bakal dibina saat menikah nanti.

Wahai calon suamiku,
"Dinikahi seorang wanita karena empat perkara, karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah agamannya, maka
beruntunglah kedua tanganmu".
Itulah sebuah pijakan utama buatmu memilih calon isteri. Sebuah pijakan
tama itu telah menjadi hafalanku sejak aku beranjak dewasa (baca; baligh).

Wahai calon suamiku,
Jika harta yang engkau idamkan, maka ketahuilah diriku bukanlah orang yang
berada. Tiada harta yang dapat kupersembahkan dalam ijab-kabul kita nanti.
Tiada harta sebagai jaminan bahwa engkau akan menikmati sedikit kesenangan
apabila ijab-kabul telah dilafazkan.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir". (QS Ar Ruum: 21)
Jika keturunan yang engkau dambakan, ketahuilah bahwa aku hanyalah manusia
biasa dari keluarga yang biasa pula. Namun apa yang pasti. Aku adalah
keturunan yang mulia, ayahanda adalah Nabi Adam as dan bunda Siti Hawa as,
sama seperti mu.
"…Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang
yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi
pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari
Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin
bertawakkal. (QS. Ali Imran: 159-160)
Kecantikan, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahwa
engkau juga tidak terlepas seperti manusia yang lainnya. Ketahuilah wahai
calon suamiku, jika kecantikan itu yang engkau inginkan dari diriku, maka
engkau telah salah langkah.
Tiada kecantikan yang terlihat orang lain yang dapat kupertontonkan padamu.
Telah aku hijabkan (baca; jilbab) kecantikan diriku ini dengan amalan
ketaatan kepada tuntutan agama yang kucintai. Engkau hanya akan sia-sia jika
hanya menginginkan kecantikan lahiriah semata.
Dan aku tidak dapat menjanjikan, bahwa aku mampu membahagiakan rumahtangga
kita nantinya, karena aku memerlukan engkau untuk bersamaku untuk menegakkan
dakwah islam ini, dan aku merelakan diri ini menjadi penolongmu untuk
membangunkan sebuah markaz dakwah dan tarbiyah islamiyah ke arah jihad
hambaNya kepada Penciptanya yang agung, Allahu Rabbi.
Mencari ilmu agama secara bersama, marilah kita jadikan pernikahan ini
sebagai risalah demi meneruskan perjuangan Islam. Aku masih kekurangan ilmu
agama, tetapi berbekal ilmu agama yang ada ini, aku ingin menjadi isteri
yang sentiasa mendapat keridhaan dari Allah dan suamiku.
Hal itu tak lain untuk memudahkan aku membentuk rumah tangga muslim antara
aku, engkau dan anak-anak kita nantinya untuk dibina dan diberikan
pendidikan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Aku pun hanya akan bercita-cita
untuk bisa bergelar pendamping solehah bagi sang suami, seperti yang
dijanjikan Rasulullah SAW.
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu". (QS An Nisa: 1)

Calon Suamiku yang dirahmati Allah
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka". (QS. An Nisaa: 34.)
Aku yakin bahawa engkau adalah pemimpin untuk diriku dan anak-anakku sebagai
pewaris dakwah Islam. Maka, jadikanlah pernikahan ini nantinya sebagai asas
pembangunan iman, bukannya untuk memuaskan bisikan syaitan yang menjadikan
ikatan pernikahan sebagai hawa nafsu semata.
Semoga diriku dan dirimu sentiasa didampingi rahmat dan keridhaanNya.
Lakukanlah tanggungjawabmu itu dengan nilai kesabaran, dan ketabahan. Semoga
kita akan menjadi salah satu daripada jamaah menuju ke syurga, insya Allah.
Ketahuilah wahai calon suamiku, bahwa aku tidak pernah mendambakan mas
khawin yang hanya akan menyebabkan hatiku buta dalam menilai arti kita
dipertemukan Allah atas dasar agama.
Cukuplah seandainya, maharku adalah sebuah qalam mulia, Al-Quran, karena aku
meyakini qalam itu mampu memimpin rumahtangga kita untuk meraih keridhaanNya
bukan kekayaan dunia yang bersifat hanya sementara.
Bantulah aku dalam memperjuangkan dakwah Allah ini melalui pernikahan,
karena ia adalah tempat untuk aku menyempurnakan separuh daripada agamaku,
insyaAllah. Akhlakmu yang terdidik indah oleh ibu bapa dan orang
sekelilingmu, itulah yang aku harapkan daripada harta duniawi yang ingin kau
sediakan untukku.

Kutitipkan sebagian dari pengetahuanku melalui buku "Jalan Dakwah" karya
Syaikh Mustafa Masyhur, yang tidak lagi berwujud keborosan dan kebakhilan
karena semuanya berada di dalam sikap qana?ah (berpuas hati dengan apa yang
ada), ridha dan yakin.

Wahai calon suamiku,
Lihatlah rumahtangga Rasulullah SAW, terkadang sebulan pernah dapurnya tidak
berasap karena tidak ada bahan makanan yang dapat dimasak. Namun, walau
begitu susahnya, rumahtangga Rasulullah SAW tetap menjadi rumahtangga yang
paling bahagia, yang tidak ada bandingnya hingga hari ini.

Terlalu panjang rasanya aku mencoretkan surat ini. Cukup dahulu aku buat
surat ini, andai diizinkan aku akan kembali menitipkankan lagi kiriman
bertintakan hati ini. Akhirnya, saya mohon maaf, biarlah rindu ini
ditumpahkan dalam tinta daripada jemu tatkala kita disatukan.

Wassalam

Kamis, 01 Oktober 2009

Tulang rusuk


Ce : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa ?
Co : Kamu dong !!!
Ce : Menurut kamu, aku ini siapa ?
Co : (berpikir sejenak lalu menatap Ce dengan pasti)
Kamu tulang rusukku
Pada saat itu, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian.
Saat Adam tidur,
Tuhan
mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa.
Semua Pria mencari tulang
rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita
untuknya, tidak lagi
merasakan sakit di hati …”

Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang
indah dan manis untuk
sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai
tenggelam dalam kesibukan
masing – masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup
mereka menjadi
membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat
mereka mulai menyisihkan
impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai
bertengkar dan pertengkaran
itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari
pada akhir sebuah
pertengkaran Ce lari keluar rumah. Saat tiba di
seberang jalan, dia
berteriak “Kamu nggak cinta lagi sama aku !”.

Co sangat membenci ketidak dewasaan Ce dan secara
spontan balik berteriak
“Aku menyesal kita menikah ! Kamu ternyata bukan
tulang rusukku !!!”

Tiba – tiba Ce menjadi terdiam dan berdiri terpaku
untuk beberapa saat.

Co menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, tetapi
seperti air yang telah
tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali.
Dengan berlinang air mata,
Ce
kembali kerumah dan mengambil barang – barangnya,
bertekad untuk berpisah.

“Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi.
Biarkan kita berpisah
dan mencari pasangan sejati masing – masing.”

Lima tahun berlalu.
Co tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu
akan kehidupan Ce. Ce
pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia
pernah menikah dengan
seorang asing dan bercerai. Co agak kecewa bahwa Ce
tidak menunggunya
kembali. Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum
kopinya dan merasakan
sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui
bahwa dia merindukan
Ce.

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di
airport, di tempat dimana
banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka
dipisahkan hanya oleh
sebuah
dinding pembatas.

Co : Apa kabar ?
Ce : Baik … apakah kamu sudah menemukan rusukmu
yang hilang ?
Co : Belum.
Ce : Aku terbang ke New York dengan penerbangan
berikut.
Co : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku
kalau kamu sempat. Kamu
tahu
nomor telepon kita, tidak ada yang berubah.

Ce tersenyum manis, lalu berlalu.

“Good bye ….”

Semingga kemudian dia mendengar bahwa Ce adalah
salah satu korban Menara
WTC.

Malam itu, sekali lagi, Co mereguk kopinya dan
kembali merasakan sakit di
hatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah
karena Ce, tulang
rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia
patahkan.

“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang
yang paling kita
cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”

Sabtu, 22 Agustus 2009

20 cara membahagiakan istri


Rumahku Surgaku. Itulah harapan sebuah pernikahan. Memang, tidak mudah untuk mewujudkan harapan tersebut, bisa-bisa rumahku menjadi nerakaku. Dibutuhkan kerjasama yang harmonis diantara suami dan istri ketika mengarungi bahtera pernikahan. Selain itu, dibutuhkan pemahaman mengenai cara memelihara pernikahan agar tetap harmonis dan tahan terhadap badai ujian. Berikut penjelasan praktis dan padat karya Syekh Umar Bakri Muhammad "Nasihat Indah Untuk Suami Istri" yang diterbitkan oleh Cakrawala Publishing.

Rasulullah SAW bersabda :

“ Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik (perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”

Rasullullah SAW juga bersabda :

“ Tidak ada yang memuliakan wanita dengan sejati kecuali laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”

Tugas-tugas seorang suami kepada istrinya :

1.Hendaklah Anda selalu memperlihatkanlah wajah yang menyenangkan ketika masuk ke rumah, ucapkan salam Islam “assalaamu’alaikum” dengan senyuman yang manis, raih tangannya dan peluklah istri Anda dengan mesra.

2.Ketika berbicara, untaikan kalimat yang manis serta memikat istri Anda. Usahakan istri Anda merasa benar-benar diperhatikan dan menjadikannya wanita paling khusus untuk Anda. Untaian kalimat yang disampaikan kepadanya hendaknya jelas (ulangi jika perlu) dan panggillah istri Anda dengan sebutan yang dia sukai seperti ; manisku, sayangku, cintaku dan lain sebagainya.

3.Meskipun Anda mempunyai beban kerja yang banyak, luangkanlah waktu untuk beramah tamah dan bercengkerama dengan istri Anda. Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW dimana beliau juga beramah tamah dan menghabiskan waktu bersama para istri beliau, meskipun pada saat itu beliau juga penuh dengan pekerjaan serta beban tanggung jawab yang sangat besar.

4.Mainkanlah suatu permainan ataupun selingan yang menggembirakan bersama istri Anda. Hal ini dinyatakan dalam suatu hadist bahwa Rasullah SAW bersabda :

“ Semua hal yang di dalamnya tidak menyebut nama Allah SWT, adalah suatu kesia-siaan, kecuali dalam empat hal : seorang laki-laki yang sedang bermain dengan istrinya, melatih kuda, membidik di antara dua sasaran, serta mengajarkan berenang.”

5.Membantu pekerjaan sehari-hari rumah tangga. Usahakan Anda membantu dan menolong istri Anda dengan tugas-tugas keseharian rumah tangga Anda, seperti membeli makanan, mempersiapkan makanan, membersihkan serta mengatur rumah, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini akan membawa kebahagiaan tersendiri pada diri istri Anda dan tentu saja akan semakin memperkuat cinta Anda dan hubungan Anda bersama sang Istri.

6.Usahakan musyawarah selalu menghiasi rumah tangga Anda. Bermusyawarahlah dengan istri Anda, dalam setiap permasalahan. Pendapat yang di sampaikan Ummu Salamah kepada Rasulullah SAW pada saat perjanjian Hudaibiyyah adalah suatu kejadian yang sangat terkenal. Hal ini merupakan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW untuk bermusyawarah dengan para istri dan para sahabat beliau.

7.Ketika Istri Anda sedang berkunjung ke tempat saudaranya, teman-temannya, serta orang-orang saleh, maka temanilah istri Anda.

8.Tata cara melakukan perjalanan dan meninggalkan istri di rumah. Jika Anda tidak bisa membawa serta istri Anda dalam perjalanan, maka ucapkanlah selamat tinggal dengan penuh rasa sayang, bekalilah istri Anda dengan persediaan kebutuhan sehari-hari dan uang secukupnya, mintalah istri Anda untuk mendo’akan Anda, sering-seringlah untuk menghubungi istri Anda. Jangan lupa untuk meminta pertolongan kepada orang yang Anda percayai untuk menjaga keluarga Anda selama Anda bepergian. Persingkat perjalanan Anda jika dirasa sudah tidak penting lagi dan pulanglah dengan membawa oleh-oleh. Hindari untuk pulang pada malam hari atau pada saat-saat yang tidak diharapkan.

9.Dukungan keuangan. Tumbuhkanlah sikap dermawan pada diri Anda (tidak pelit) dalam urusan pengeluaran rumah tangga Anda, tentunya harus sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Dukungan keuangan yang baik (tidak boros tentunya) akan sangat berguna untuk memelihara kestabilan perkawinan Anda.

10.Buatlah diri Anda agar selalu berbau harum dan perindah penampilan Anda . Allah SWT itu indah dan Dia menyukai keindahan. Maka selalu bersihlah Anda, rapi, dan pakailah parfum. Ibnu Abbas r.a. berkata :

“ saya menyukai keindahan diri saya sendiri untuk istri saya, seperti halnya saya menyukai keindahan istri saya untuk saya.”

11.Tentang hubungan seksual. Merupakan tugas dari suami untuk mencukupi kebutuhan serta hasrat seksual sang istri. Bisa jadi sekali waktu istri Anda sedang berada dalam masa yang sangat prima berkenaan dengan kesehatan fisik dan psikologisnya.

12.Penuh perhatian. Seorang suami muslim harus sangat perhatian dan penuh perasaan terhadap istrinya. Istri Anda pasti mengalami dan melewati bermacam-macam perubahan baik secara fisik dan psikologis. Pada saat-saat seperti itu, istri Anda sangat memerlukan suatu perlakuan yang mesra dan penuh perhatian, agar istri Anda bisa menghapus kesusahan dan kesedihan yang sedang dialaminya, serta menenangkan perasaannya yang mudah tersentuh.

13.Jagalah kerahasiaan perkawinan Anda. Diriwayatkan dalam sebuah hadist oleh Abu Sa’id Al-Khudry bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“ Sungguh di antara orang yang paling buruk di hadapan Allah SWT pada saat hari kebangkitan adalah laki-laki yang mendatangi istrinya untuk melakukan hubungan badan, dan dia membeberkan rahasia itu (tentang hubungan badan) kepada yang lain.”

14.Bekerja sama dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT, sholat berjama’ah dan selalu tingkatkan aktifitas Anda dalam beribadah kepada Allah SWT, seperti bersedekah, dzikir (mengingat Allah SWT), dan sholat pada malam hari (qiyamul lail). Rasulullah SAW bersabda :

“ Semoga rahmat Allah SWT dilimpahkan kepada laki-laki yang bangun pada malam hari dan membangunkan istrinya untuk sholat bersamanya, dan jika dia menolak maka percikkan air ke wajahnya”.

15.Selalu menunjukkan rasa hormat kepada keluarga dan teman istri Anda.

16.Usahakan untuk mendidik istri Anda tentang islam dan berilah istri Anda nasehat-nasehat.

17.Cemburu yang sewajarnya.

18.Bersabar dan berlaku lembutlah kepada istri Anda. Kendalikan amarah Anda dan buatlah sang istri untuk menghilangkan keragu-raguannya terhadap Anda, dan nasehatilah dia ketika melakukan suatu kesalahan.

19.Jadilah pema’af dan tegurlah istri Anda dengan cara yang baik dan sampaikan pada saat yang benar-benar tepat.

20.Jadilah seorang suami muslim yang sejati, dan terapkan semua yang pernah dibaca dan dipahami tentang Islam, dengan arif dan bijaksana.

dikutip dari: Almuhajirun

20 cara membahagiakan suami


1.Anda adalah sekuntum mawar yang sedang bersinar di rumah Anda. Buatlah disaat suami Anda masuk ke rumah, dia merasa bahwa kecantikan dan keharuman mawar tersebut, tidak bukan dan tidak lain hanyalah untuknya seorang.

2.Bagaimana caranya agar suami Anda itu bisa merasa damai dan nyaman, baik dengan perbuatan ataupun dengan kata-kata ? Hal itulah yang secara terus menerus Anda selalu usahakan untuk suami Anda. Untuk kesempurnaannya, lakukan itu dengan sepenuh jiwa.

3.Sopan dan penuh perhatianlah Anda ketika berbincang-bincang dan berdiskusi, jauhkanlah perdebatan dan sikap keras kepala untuk mengemukakan pendapat Anda.

4.Pahami kebenaran dan keindahan prinsip-prinsip Islam di balik kelebihan sang suami terhadap Anda selaku istri, yang memang terkait dengan kodrat seorang wanita, dan janganlah hal ini dianggap sebagai sesuatu yang dzolim (penindasan).

5.Lembutkanlah suara Anda ketika berbicara dengan sang suami dan pastikan suara Anda tidak meninggi pada saat dia bersama Anda.

6.Pastikan Anda bangun pada malam hari untuk melakukan sholat malam secara rutin, hal ini akan membawa kecerahan dan kebahagiaan pada perkawinan Anda, sungguh mengingat Allah SWT akan membawa ketenangan pada hati Anda.

7.Bersikaplah diam ketika suami Anda sedang marah dan jangan tidur kecuali dia mengijinkannya.

8.Berdirilah dekat suami Anda ketika dia sedang memakai baju dan sepatunya.

9.Buatlah suami Anda merasa bahwa Anda menginginkan sang suami untuk mengenakan baju yang Anda pilih buat dia, pilihlah pakaian itu oleh Anda sendiri.

10.Anda harus sensitif dan memahami kebutuhan suami Anda, untuk menjadikan pernikahan Anda menjadi yang terbaik tanpa menghabiskan waktu Anda.

11.Ketika ada perselisihan pendapat, hendaknya Anda tidak menunggu agar sang suami meminta ma’af kepada Anda (jangan jadikan hal ini sebagai prioritas utama harapan Anda) kecuali kalau suami Anda secara sadar mengakuinya.

12.Rawatlah penampilan dan pakaian suami Anda, biarpun kelihatannya suami Anda malas untuk merawat dan memakainya, tapi yakinlah bahwa dia akan menyukainya sebagaimana teman-temannya juga akan menyukainya.

13.Hendaknya Anda tidak selalu mengandalkan suami Anda untuk berkeinginan melakukan hubungan badan, sekali-kali Anda mulailah lebih dulu, tentu pada saat yang tepat.

14.Di malam hari, jadilah seperti pengantin baru buat suami Anda, janganlah Anda beranjak tidur lebih dulu dari sang suami, kecuali kalau dirasa sangat perlu.

15.Janganlah menunggu atau mengharapkan balasan dari semua perbuatan dan kebiasaan baik Anda, banyak suami karena kesibukan kerjanya, gampang melupakan untuk melakukan hal tersebut, atau secara tidak sengaja lupa untuk menyampaikan penghargaan yang semestinya kepada Anda.

16.Hendaknya berbuat sesuai dengan keadaan dan kemampuan keuangan yang ada, dan jangan meminta sesuatu yang berlebihan dan mahal.

17.Ketika suami Anda baru pulang dari perjalanan yang lama ataupun bepergian dari tempat yang jauh, sambutlah dia dengan wajah yang ceria dan tunjukkanlah bahwa Anda sangat merindukan kedatangannya.

18.Ingatlah selalu bahwa keberadaan sang suami adalah salah satu sarana mendekatkan diri Anda kepada Allah SWT.

19.Pastikan Anda untuk selalu memperbaharui dan merubah bentuk penampilan Anda, sebagai tanda dan ungkapan kasih Anda menyambut suami tercinta.

20.Ketika sang suami meminta sesuatu untuk melakukan hal-hal tertentu, maka pastikan Anda melakukannya dengan sigap dan sepenuh hati, jangan sampai Anda merasa enggan dan lamban.

Source: Almuhajirun

sumber: arrahmah.com

Jumat, 21 Agustus 2009

Surat untuk ahwat

Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu,mungkinkah besarnya kerudungmu hanya di gunakan sebagai fashion atau gaya jaman sekarang, atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk supaya mendapatkan ikhwan yang diidamkan bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan

Ukhti…tertutupnya tubuhmu tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri antum sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu

Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara antum sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu

Ukhti…lembutnya parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat segerombolan anak-anak palestina terlihat gigih berjuang dengan berani menaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa sekalipun dengan tetes darah terakhir, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.

Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan ditemani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan dininabobokkan dengan mimpi-mimpi jorokmu bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.

Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang antum dapatkan, ataukah antum tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat

Ukhti…cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri antum sendiri, pernahkah antum menyadari bahwa kecantikan yang antum punya hanya titipan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan antum masih terlihat cantik, jangan-jangan kecantikanmu hanya di jadikan perangkap jahat supaya bisa menaklukan hati ikhwan dengan senyuman-senyuman busukmu

Ukhti…tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan antum hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu,

Ukhti…tajamnya tatapanmu yang menusuk hati, menggoda jiwa tidak menjamin sama dengan tajamnya kepekaan dirimu terhadap warga sesamamumu yang tertindas di palestina, pernahkah antum menangis ketika mujahid-mujahidah kecil tertembak mati, atau dengan cuek bebek membiarkan begitu saja, pernahkah antum merasakan bagaimana rasanya berjihad yang dilakukan oleh para mujahidah-mujahidah teladan

Ukhti…lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba antum perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga antum sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang antum rasakan, bisa jadi salah satu dari keluargamu masih gemar bermaksiat, berpakaian seksi dan berprilaku binatang yang tak karuan, sanggupkah antum menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemuliaan islam

Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang Khaliqmu, antum adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul dijaga olehmu, banyak cara yang harus antum lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba….

Ukhti…Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masihkah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan sombong, pernahkah antum membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah diraih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas diatas rata-rata akhwat yang lain, sesombong itukah hatimu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu

Ukhti…rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infaqmu ke mesjid atau mushola, sadarkah antum kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan menghawatirkan, tidakkah antum memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang antum masukan, maukah antum di beri rizki sepelit itu.

Ukhti…rutinnya halaqahmu tidak menjamin serutin puasa sunnah senin kamis yang antum laksanakan, kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksankan tapi, semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaumul bidh pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang dirasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati antum, makanan fisik yang antum pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi

Ukhti…manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang antum lewati, sikap ramahmu pada orang yang antum temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuek dan menyebalkan, kalau itu kenyataannya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap komunitas dakwah yang memerlukan banyak kader, ingat!!! Dakwah tidak memerlukan antum tapi… antumlah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah

Ukhti…rajinnya shalat malammu tidak menjamin) keistiqomahan seperti rosulullah sebagai panutanmu,

Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang Kholiqmu, masihkah antum senang bermanjaan dengan Tuhanmu dengan shalat dhuhamu, shalat malammu?

Ukhti…dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah antum ketika sang mujahid akan segara menghampirimu

Ukhti…masih ingatkah antum terhadap pepatah yang masih terngiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang syuhada akan menjemputmu di pelaminan hijaumu

Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga Rabbmu. Maka tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu

Ukhti…muhasabah yang antum lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan dan kebusukan kelakuan antum yang dilakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, antum tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah sampai kapan akhlaq busukmu di lupakan, kenapa muhasabah tidak dijadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik

Ukhti…pernahkah antum bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yang antum pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah dan seorang mujahidah, kenapa tidak dari sekarang antum mempersiapkan diri menjadi seorangan mujahidah yang solehah

Ukhti…apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri antum, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya kan mengeraskan hati sampai lupa waktu, lupa bantu orang tua, kapan akan menjadi anak yang birrul walidain, kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan, mulai kapan antum akan mendapat gelar mujahidah atau akhwat solehah

Ukhti…apakah pandanganmu sudah terpelihara, atau pura-pura nunduk ketika melihat seorang ikhwan dan terlepas dari itu matamu kembali jelalatan layaknya mata harimau mencari mangsa, atau tundukan pandangannmu hanya menjadi alasan belaka karena merasa berkerudung besar

Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah antum menjaga izzah yang antum punya, atau sebaliknya antum bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain, kadang orang lain akan mempunyai persepsi disamaratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo antum sendiri membuat kebobrokan akhlaq maka akan merusak citra akhwat yang lain

Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah antum sekarang menjadi istri solehah yang selalu didamba-dambakan oleh semua orang


sumber; nyontek.com
Diperbarui 5 jam yang lalu · ·
Santi Susanti
Santi Susanti
semoga mjd akhwat yg tangguh........
5 jam yang lalu · Hapus
Elyadhy Achmed
Elyadhy Achmed
amien ya Robb
5 jam yang lalu · Hapus
Damaihati Irene
Damaihati Irene
Nice note akhi..
Syukron atas tagx..
Sy smpe trharu,,krna bagai tamparan keras pd diri sndri..
Akhwat yg baik yg slalu bs instrospeksi diri agar mjd lbh baik di mata Allah..
5 jam yang lalu · Hapus
Elyadhy Achmed
Elyadhy Achmed
afwan ukh,,,,,,,,,
5 jam yang lalu · Hapus
Dwi Afriani
Dwi Afriani
Hiks....
T_T

jazakillah atas ilmu y bgtu menancap...
4 jam yang lalu · Hapus
Ana Al Khumaira
Ana Al Khumaira

Nc note akhi. Syukran dah nge tag ana.
Kata2x halus,namun tajam menghujam d lubuk sanubari.seperti tersadar dr kealpaan.
Membuat kami malu tanpa ada yg mempermalukan.apa yg tertulis d atas,jarang terlintas dlm benak kami,para akhwat.
Smga ini menjadi bhn perenungan dlm muhasabah kmi.... Baca Selengkapnya
(T.T)
4 jam yang lalu · Hapus
Dwi Endah
Dwi Endah
Bguuuus...
Ngena bgt...
Iyah bener,,brasa ditampar....
Syukron kak..
4 jam yang lalu · Hapus
Elyadhy Achmed
Elyadhy Achmed
jangan pada marah ya,,,,,
ane cuma nyontek,,,,,,,,,,,,(^_^)
4 jam yang lalu · Hapus
Sinar Mentari
Sinar Mentaridalem banget...
jadi ingat dengan pembicaraan kepala sekolah kemarin...
casing akhwat tapi onderdilnya palsu...

semoga Allah menjauhkan dari hal2 yang kurang baik...... Baca Selengkapnya

Selasa, 18 Agustus 2009

` IKHWAN GITUU LOH..~



~ IKHWAN GITUU LOHH ~

Jadi ikhwan jangan punya fikiran sempit....
Jadi ikhwan mikir kok berbelit-belit.......
Jadi ikhwan ayo dong buru-buru merit.....
Jadi ikhwan jangan hanya bisa berkelit.....

Begini akh, bukan ane ga’ mau nikah....
Begini akh, penghasilan ane payah....
Begini akh, beri dong ane jalur maisyah...
Begini akh, ane akan buruan walimah....

Kalau duit alasan, sampai kapan-kapan akan terasa sedikiiiit...
Kalau duit alasan, sampai kapan-kapan pasti tersa sedikit......


Jumat sore menuju senja..., diantara rintikan hujan, di antara hembusan angin yang begitu dingin. Masih dengan ”kuda tua” , saya menyusuri jalan menuju rumah.....
Entah kenapa...tiba-tiba saya teringat dengan bait-bait nasyid di atas....sempurna...saya bahkan sempurna mengingat setiap kata-katanya...lalu secara otomatis bait-bait tersebut terlantun ringan sepanjang perjalanan pulang.

Saya ingat sekali, ”nasyid humor” itu terakhir saya dengar ketika masih semester 3, kurang lebih 4 tahun yang lalu. Waktu itu saya sengaja memutar kaset tersebut setiap hari selama sepekan...maklum kaset pinjaman dari seorang ’kakak’...jatah peminjaman hanya seminggu..he...he...jadi sudah pasti harus dimaksimalkan pemanfaatannya. betul ga?:)

Sampai di rumah...saya masih mencari sebab..mengapa tiba-tiba Alloh mengingatkan saya pada nasyid itu yah..?! Selusur punya selusur, akhirnya saya menemukan jawabnya...Siang tadi saya menemukan komentar pada salah satu tulisan yang saya postingkan di blog saya. Tentang seorang laki-laki yang belum menikah di usianya yang ke 30. Beberapa waktu yang lalu saudara saya yang juga laki-laki, menyatakan hambatannya untuk segera menikah di usianya yang tak muda lagi. Lalu saya juga teringat dengan salah satu bahasan di majalah ”UMMI ” tahu lalu yang mengupas habis tentang laki-laki yang masih tetap nyaman dan aman atas dirinya yang belum juga menikah si usianya yang tak lagi muda. Rata-rata mereka mengungkapkan alasan status mereka dengan satu kalimat : ”Ikhtiar sih tetap, tapi belum dipertemukan jodohnya...mau gimana lagi...?”

Ehm..iya sih klo udah pake alasan yang terakhir tadi :” belum dipertemukan jodohnya”...
Siapapun akan memakluminya sebagai bukti ketundukan hati padaNYa.....
Tapi sejauh mana ikhtiar mereka menjemput jodoh...tentu akan menjadi pemicu cepat lambatnya pertemuan itu....(eh..bener ga’ yah??)
Dan alangkah tidak bijaknya jika selalu menggunakan senjata ” belum dipertemukan olehNya” sebagai alasan belum menikah., padahal belum ada kesungguhan dan ikhtiar maksimal atas itu semua....

Pada saat ”Dauroh Pranikah” Ust. Cahyadi takariawan menyatakan bahwa hanya ada 2 hal yang menjadi modal utama bagi para laki-laki/ ikhwan sebelum menikah yaitu materi dan kesholehan. Sisanya adalah keberanian untuk memilih dan membuat keputusan...Dan sudah kita fahami bersama bahwa laki-laki adalah pelaku aktif...tidak seperti wanita yang memang karena fitrahnya cenderung pasif : menunggu.

Saya sangat kagum dan salut terhadap mereka yang berani menikah di usia muda meski dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya., tapi saya tak kalah menggagumi mereka yang rela menunda pernikahannya karena mengutamakan memuliakan ibu dan keluarganya terlebih dahulu. Ia rela mengorbankan usianya demi tanggung jawabnya sebagai tulang punggung keluarganya. Bukankah sampai kapanpun seorang laki-laki adalah milik Ibunya???


Jum’at , 20 Februari 2009
Ketika malam masih menuju peraduannya...
Di antara melodi canon-harpsong .....