Rabu, 23 Juni 2010

Cerita Saat Mudik

Desiran angin subuh dan gemercik air sungai menambah semangat ku untuk pergi ke surau, Sungguh nikmat yang takan pernah aku lupakan,, ya Allah ini kuasa MU. Sesampainya di surau tak lupa ku untuk berwudu lalu sesegera mungkin ku tunaikan sholat tahyatul masjid. Tak lama kemudian datang seorang laki-laki separuh baya hendak menunaikan sholat tahyatul masijidnya,, ku toleh kan sekejab pandangan ku kearahnya,, dengan khusyuk beliau membaca lantunan ayat suci al-quran. Sungguh luar biasa dengan usianya yang terbilang telah setengah abad itu beliau masih tetap semangat untuk pergi kerumah Mu,, wajahnya yang begitu lelah tak menyurut kan semangatnya,, Subhalallah manisnya iman. Seusai sholat lelaki itu menepuk pundak ku dan mengarahkan matanya ke jam dinding yang menandakan waktu subuh telah tiba,, ku begegas untuk memanggil warga kampung menandakan akan di adakan sholat subuh berjamaah,, bismillah,, tarik nafas ku dalam lalu ku tegakkan kalimat Allah dengan fikiran fokus dan hati yang bersih ku ucapkan itu berulang kali, seusainya ku adzan ku sempat kan diri ku untuk sholat sunah sebelum subuh,, teringat kata pak ustad di madrasahku dulu,, sholat sunah yang paling banyak amalnya adalah sholat sunah sebelum subuh,, kata2 itu tak pernah hilang di benak ku,, kata2 bijak dari ustadku,, seusai sholat sunah, iqomat pun di lantunkan, seolah menandakan sholat subuh berjamaah segera di mulai, ku tatap sekeliling ku tak sedikit memang dari mereka yang hadir,, hampir bangunan surau ini di penuhi dengan para manula(umur 40 tahun ke atas). seusai sholat kampungku pun mulai ramai,, semua orang mulai melakukan aktifitasnya sehari-hari,, kali ini ku coba tinggal sejenak di surau untuk sekalian sholat duha sambil meliat liat surauku yang baru selesai di renovasi,, telah lama ku tak merasakan ini kembali,, semenjak kepergian ku merantau. berharap dapat mengejar cita-cita ku. seusai sholat lelaki tua itu berdiri di pagar depan seolah menunggu seseorang,, entah siapa yang dia tunggu aku hanya bisa memberikan senyuman indah padanya dan melanjutkan perjalananku menuju rumah,,, sapaan dan senyuman ini tak luput dari wajahku setiap kali orang lewat. hanya senyum manis dari kulah yang dapat mengatakan slamat pagi pada mereka yang lewat di dekat ku(hehehehe),,, biarin aja di katakan orang gila yang jelas senyum. tiba-tiba ku teringat masa kecil ku dulu,,, aku selalu lewat jalan ini ketika hendak berangkat sekolah. ku pelankan setiap jalanku agar di pertigaan berpapasan dengan si dia hmm astahgfirullahaladzim,,, , hm bila aku mengingat kisah itu hati ini sakit rasanya,, namun bersyukur pada NYA karena ngga sampai mendapatkanya, akan ku ceritakan sedikit tentang kisah lampau ku itu,, kisah yang mengantarkan ku menjadi seperti ini,, sebelumnya aku memang telah mengenal islam sejak kecil,. Pelajaran yang aku terima lumayan banyak,, dimana aku memang di besarkan di desa yang penuh dengan anak2 ya,,, bisa di bilang pesantren,,, saat aku kecil dulu aku memiliki seorang teman ikhwat,, teman yang selalu membuat aku semangat berangkat sekolah,, hingga akhirnya aku memiliki rasa itu.rasa yang astagfirullah tak patut untuk di gambarkan,, iya aku jatuh cinta,, aku jatuh cinta padanya saat usia ku masih bocah. namun sukur Alhamdulillah aku tak sempat ungkapkan perasaan itu sampai akhirnya aku pergi merantau ,, pergilah aku ke perantauan meninggalakan keluarga ku,, kampung ku dan cinta ku(menurutku saat itu),,, ku niat kan diri untuk bekerja membantu orang tua dan menyekolahkan adik2ku. hmm bertahun –tahun prasaanku masih sama terhadap gadis itu,,,,,,,,hufz ,,,,,aku harus melupakannya, karna perasaan ini adalah haram,aku ngga boleh memikirkan seseorang yang belum halal bagiku. Pada akhirnya Syukur Alhamdulillah perasaan itu sekarang hilang.tanpa membekas secuilpun.dan aku yakin mungkin Allah telah menyiapkan wanita yang lebih dari dia. wanita yang akan menjadi pendampingku kelak,,, yah aku berharap aku akan menemukan tulang rusukku itu,,, yang akan melengkapi kehidupanku,, mendidik putra-putri ku,, dan menjadi istri yang sholehah yang patuh pada suaminya….

hamba mengharapkan seperti itu ya Allah.