Minggu, 15 Maret 2015

MEREKALAH PEWARIS PARA NABI

Sahabat-sahabatku, Ketahuilah, bahwa salah satu nikmat yang paling besar yang telah Alloh anugerahkan kepada kita adalah Alloh telah memelihara agama ini melalui para tokohnya yang ikhlas yaitu para ulama amilun yang kedudukan mereka ibarat panji-panji petunjuk, pemimpin-pemimpin teladan, poros-poros tumpuan berputarnya ilmu umat Islam, dan cahaya-cahaya yang menerangi kegelapan. Keberadaan para ulama di tengah-tengah umat ini akan memelihara agama dan menjaga kemuliaannya. Mereka adalah benteng kokoh yang melindungi umat dari musuh-musuhnya, cahaya terang yang menerangi umat ketika terjadi kekaburan dan ketidakjelasan pada kebenaran. Mereka adalah pewaris para nabi di tengah-tengah umat dan pemegang amanat agama para nabi. Karena sebagaimana kita ketahui, para nabi itu tidak mewariskan dirham atau dinar, tetapi hanya mewariskan ilmu. Maka siapa saja yang telah mengambil ilmu itu, berarti telah mengambil bagian kekayaan yang melimpah dari warisan para nabi. Para ulama juga merupakan saksi-saksi Alloh di bumi, yang mereka menjadi saksi dan menyatakan kebenaran di hadapan manusia, bahwa tidak ada ilah yang berhak di sembah kecuali Alloh, dan bahwa Alloh adalah yang menegakkan keadilan, serta apapun hukum yang menyelisihi hukum Alloh, maka hal itu merupakan kedzoliman dan ketidak adilan. Alloh Swt berfirman: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Ilah melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali Imron: 18) Dalam hal ini, tidak ada juru nasihat yang tulus seperti mereka, yang mengajarkan hukum-hukum Alloh, menasihati hamba-hamba Alloh, serta menuntun umat menuju kebaikan dan kesolehan. Mereka adalah para panglima sejati, para pemimpin yang membawa perbaikan, dan manusia-manusia yang paling takut kepada Alloh swt. Sebagaimana firman Alloh: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (Fathir: 28) Sahabat Dakwahku,,,, Oleh karena itu, banyak sekali nash-nash yang menyebutkan tentang keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu. Rosululloh Saw bersabda: “Siapa yang Alloh kehendaki kebaikan padanya, maka Alloh akan memahamkannya tentang agama.” (HR.Bukhori Muslim) Perumpamaan ulama di bumi ini ibarat bintang-bintang yang dijadikan petunjuk dalam kegelapan di daratan maupun di lautan. Jika bintang-bintang itu padam, maka hampir bisa dipastikan para pencari petunjuk tersebut akan tersesat. Seorang fakih dalam agama lebih berat bagi setan dibandingkan dengan seribu orang yang rajin ibadah. Sebab seorang yang rajin beribadah hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, sedangkan orang yang fakih, maka ia telah berperan melindungi agama Alloh dan memberikan manfaat kepada orang lain. Ia adalah penuntun umat menuju kebaikan, pemberi petunjuk ke jalan yang Maha Rohman, sedangkan setan menuntun manusia menuju jalan kesesatan. Alloh Swt berfirman, “..Sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6) Dakwah seseorang yang memiliki pemahaman agama secara mendalam akan bertolak belakang dengan dakwah yang dipropagandakan oleh setan. Setan senantiasa bermusuhan dengan para dai yang mengajak kepada kebenaran dan kebaikan. Karena itu, setan bergembira dengan wafatnya para ulama, karena para ulama adalah musuh yang menghalangi keinginan-keinginan setan. Abu Umair/Ahad/15/03/15